Hotel ini direncanakan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada Oktober 1994. Pada waktu itu jalan Terusan Pasteur lokasi hotel ini berada masih merupakan jalan buntu karena rencana jalan TOL menuju jakarta belum dibangun.
Hotel Management mulai bekerja pada saat perencanaan sudah mencapai 60 % selesai, sehingga ada sedikit perubahan-perubahan layout yang harus disesuaikan oleh Perencana. Perubahan perencanaan relatif tidak terlalu banyak karena Hotel ini didisain oleh Arsitek yang sudah cukup berpengalaman menangani proyek-proyek perencanaan Hotel di Indonesia.
Entrance Utama Hotel ditarik ke arah dalam sehingga didapat taman didepannya agar suasana lebih tetap hijau, sebagai Konsep Resort di tengah kota.
Suasana selasar menuju area kamar dengan kesan kuat suasana Pasundan
Pemanfaatan Ruang Terbuka didalam area kamar sangat mendukung suasana Resort yang menjadi ikon di hotel ini
Bangunan Tropis sangat kuat tampil di hotel ini dengan banyaknya Taman didalam lingkungan hotel yang membuat ciri tersendiri yang membedakan dengan hotel-hotel lain yang sudah ada di Bandung
Jl. Gajah Mada No. 28
Solo 57132
Telp. (0271) 644144
Faks. (0271) 644133
Hotel Sahid Raya Solo adalah hotel yang sebelumnya dikenal dengan nama Hotel Sahid Solo saja, merupakan hotel bintang 2 dengan jumlah kamar yang tidak terlalu banyak hanya 24 kamar saja. Satu blok massa bangunan 3 lantai dengan bentuk yang tidak menampilkan karakter bangunan Jawa.
Melihat perkembangan kota Solo atau Surakarta sebagai daerah tujuan wisata di Jawa Tengah dan pusat bisnis garmen terutama batik yang ditunjang dengan bandar udara yang cukup besar, maka dibutuhkan jumlah kamar yang memadai yang cukup untuk menampung pengunjung kota Solo. Rencana Pengembangan hotel ini sebenarnya sudah cukup lama diinginkan Bapak Sukamdani dengan dikuasainya lahan disekitar lokasi hotel ini. Pada tahun 1993 dimulailah perencanaan pembangunan extension hotel ini.
Tanah yang telah dikuasai hotel di jalan Gajahmada Solo ini adalah disisi belakang dan sisi kiri hotel existing. Menghubungkan massa hotel existing dan massa hotel baru itulah yang perlu difikirkan sejak awal. Melihat letak bangunan existing, mau tidak mau posisi entrance harus tetap dibangunan lama, dengan demikian bangunan lama walaupun tidak dibongkar tetapi harus direnovasi layout dan facadenya. Memang pada akhirnya Lobby Utama diletakkan dibangunan lama dengan memanfaatkan lantai duanya sebagai ruang void sehingga plafond/langit-langit terasa tinggi. Kaca depan dibuat kaca full sehingga berkesan lebih terbuka. Dengan sentuhan interior arsitektur jawa pada bangunan pendopo, maka ruang lobby ini punya nuasa yang kuat sebagai hotel berkelas yang berada di kota Solo.
Lobby & Reception Hotel
Massa gedung baru dibuat simetris terhadap bangunan lama dengan ketinggian 10 lantai. Pada awalnya sempat terfikirkan dibangun 10 lantai dahulu karena masalah dana, tetapi akhirnya tetap dibangun 10 lantai sekaligus. Massa tower hotel itu berbentuk huruf T dan dilengkapi dengan 2 lift penumpang dan 2 buah tangga kebakaran. Pada lantai dasar masih banyak digunakan untuk kebutuhan ruang kantor & penunjang pengelolaan hotel. Dibawah massa tower ini terdapat basement yang dipergunakan untuk parkir mobil dan ruang Mekanikal & Elektrikal. Pemisahan pintu masuk /keluar kendaraan tamu dan kendaraan service sangat jelas dengan memanfaatkan jalan disamping lokasi untuk jalan masuk kenadraan service.
Untuk melengkapi fasilitas hotel ini tersedia pula Function Room yang didirikan tanah kosong disisi kiri bangunan lama. Tidak hanya ruang pertemuan besar, disediakan pula ruang rapat kecil dan business centre. Coffee Shop yang cukup besar disisi kiri setelah lobby mempunyai view taman yang indah, begitu pula kolam renang dengan ukuran yang cukup untuk exercise berada di lantai podium.
Sdr Danang Triratmoko pada proyek ini bertanggung jawab sebagai Arsitek Kepala pada tahap Perencanaan awal yang kemudian dilanjutkan oleh Sdr Erry Djarot pada tahap Dokumentasi. Dalam Team Disain terdapat principal kami Bapak Bambang Budiarto yang dibantu Sdr Putu Widiyadana dalam pengembangan disainnya. Kami bersama-sama pada saat itu bekerja di PT Parama Loka Consultant yaitu perusahaan konsultan yang cukup disegani pada massa itu. Direncanakan pada tahun 1993, mulai dibangun pada tahun 1994 dan mulai beroperasi pada tahun 1995.
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 33, Makassar, Ujung Pandang, Indonesia 10220
Phone: 62 21-570-4400
Web: http://www.sahidhotels.com
Hotel bintang 5 ini dibangun tahun 1995, didisain oleh team dari PT Parama Loka Consultant dan di proyek ini saya sejak awal perencanaan ditunjuk sebagai Arsitek Kepala . Penanggung jawab arsitek adalah Bapak Suwarmo Soepeno ( direktur utama PT Parama Loka Consultant) dan didalam team perencana terdapat beberapa arsitek antara lain Bapak Bambang Budiarto, Putu Widyadana. Interior didisain oleh PT. Graha Cipta Hadiprana.
Danang Triratmoko, IAI pada proyek ini mempunyai posisi sebagai Arsitek Kepala, hubungan yang bersangkutan dengan pihak manajemen hotel sangat dekat mengingat keinginan mereka harus dapat terwujud pada bangunan ini. Bapak Peter Sahardjo merupakan pimpinan Hotel Sahid Management yang memberi pengarahan kepada Arsitek agar operasional hotel dapat berjalan dengan baik. Arahan inilah yang harus diterapkan pada disain bangunan yang meliputi pula koordinasi dengan pihak konsultan lain terkait seperti Konsultan Struktur, MEP dan Interior bahkan Quantity Surveyor.
Hotel yang berlokasi di Jl DR Sam Ratulangi Makassar sangat strategis. Ini karena terletak persis di jantung kota Makassar. Jarak tempuh dari bandara Hasanuddin 17 km, tiga kilometer menuju pelabuhan laut, tiga kilometer ke Benteng lama Port Rotterdam, dan tiga kilometer menuju Port Somba Ompu.
Hotel berbintang lima ini memiliki 220 kamar. Terdiri dari dua Presidential Suite, delapan Executive Suite, 32 Corner Suite, dan 178 Deluxe. Juga tersedia restaurant dan music room, bussines centre serta fasilitas olah raga seperti Kolam Renang dan Tennis Court. Function Room sangat besar dengan luas sekitarm2 yang dapat menampung 1000 orang, tersedia pula ruang rapat-rapat kecil sebagai penunjang.
Posisi lahan di hook cukup apik untuk diolah sehingga bangunan hotel ini tampak dari semua sisi jalan dan dibuat bentuk masa huruf L agar berkesan menangkap atau menerima tamu. Entarance utama menghadap kearah simpang jalan sedangkan entrance Function Room disisi masa yang lebah lebar.